Translate

Selasa, 28 Maret 2017

KANGEN BLI DEWA





Sore ini aku sengaja pulang dari kantor  lebih awal dari biasanya.

Ada pawai ogoh-ogoh di tempatku. Dari tahun ke tahun, aku tak pernah absen mengikuti pawai  yang dilaksanakan sebelum perayaan hari raya Nyepi bagi Umat Hindu.

Seperti biasa, acara pawai adalah mengarak patung-patung berukuran raksasa dengan bentuk macam-macam makluk  sebagai perwujudan keangkara murkaan manusia, nafsu jahat serta ambisi-ambisi manusia yang jahat.  Usai diarak, patung-patung itu akan dibakar hingga habis.

Tahun ini, aku berharap bertemu Bli Dewa, lelaki yang pernah ada dalam hatiku. Sejujurnya aku masih mencintainya.  Tapi aku harus mengikhlaskannya pergi dari pelukanku.  Dia dia sudah berkeluarga dan harus fokus pada kariernya.

Aku tak ingin mengganggunya lagi.

Dan berbaur dengan masyarakat Bali pada acara pawai ogoh-ogoh ini seolah mengingatkanku saat berada dalam dekapan mesra Bli Dewa.  Aroma dupa, bunga, menyan seperti parfum khas Bali yang sering dipakainya.

Bli Dewa, aku kangen kamu.


I Cry.

Tapi aku cukup terhibur saat melihat cowok-cowok Bali yang terlihat penuh semangat melaksanakan pawai ini. Melihat senyum sumringah, keceriaan dan wajah mereka yang tampan membuatku mampu melupakan bli Dewa.

Sang Hyang Widhi Wasa, beri saya satu pemuda Bali.

Saya janji akan mencintainya seperti saya mencintai Bli Dewa. Saya tak akan menyia-nyiakannya seperti  yang pernah saya lakukan pada Bli Dewa.  Sumpah, saya akan mencintai dan menyayanginya sepenuh hati.

Svaha.

Tatapan matanya penuh gelora


Senyumnya manisnya  maut boss ...


Polisi dari AL ini cakep juga, kan?


Ogoh-2 Tampan ini sayang kalau dibakar.


Eh, ada bule cakep juga datang menyaksikan Pawai Ogoh-2.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar