Hai,
apa khabarmu?
Semoga
baik-baik saja. Kabarku juga baik-baik
saja. Sigh, aku sedang berpura-pura. Sebenarnya ada yang sedang tak baik yang
terjadi pada diriku. Aku sedang terluka. Terluka sedemikian hebatnya, hingga
malas melakukan hal-hal yang menjadi kegemaranku.
Menulis,
salah satunya.
Nggak
terasa sudah hampir lima bulan aku berusaha untuk menyembuhkan diri dari rasa
luka karena kehilangan ayah dalam hidupku. Sejak ayahku meninggal dunia aku memang seperti
kehilangan gairah, passion dan semangat
hidup. Betapa aku merasa masih sangat
kurang mempedulikan bapak semasa hidupnya.
Ada
rasa bersalah yang menumpuk di dalam hatiku.
Hingga
kini, aku masih juga tak sanggup menahan tetes air mata kala berkunjung ke
makam ayahku. Kalau tak malu, aku mau saja tidur seharian sambil menangis
tersedu-sedu di atas makam ayahku. Tapi
aku masih sadar diri. Aku tak boleh
melakukan itu.
Sebagai
umat Islam, aku tahu ada cara agar ayahku bisa tenang di alam baka sana.
Selamat
tinggal, ayahku sayang.
Untaian
doa, cinta dan kasihku padamu tak akan pernah hilang dari batinku sampai
kapanku.
I
LOVE YOU, MY DADDY.
I
LOVE YOU MY HERO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar